assalamu alaikum wr.wb

selamat datang di blog putra hipensa....

saya bukan pujangga cinta yang bisa merangkai kata2.
saya hanya mengungkapkan apa yang harus aku ungkap kan.
dengan mengungkapkan isi hati, sedikit demi sedikit rasa yang menyesaki relung hati akan semakin berkurang, dan beban yang tadinya terasa beratpun akan sedikit ringan.

terimakasih kepada anda yang telah berkunjung ke blog saya.

~* salam sayang *~
~# putra hipensa #~

Rabu, 05 Januari 2011

perjalanan cinta

Ketika aku harus memutuskan tuk meninggalkan orang~orang yang aku sayang, ketika aku harus berpisah dengan orang~orang yang aku cintai, ketika aku meminta restu mereka tuk pergi mengarungi setiap ganas nya deburan ombak kehidupan, untuk menuju pelabuhan cinta yang penuh kebahagia’an sbagai buah perjalanan panjang yang penuh dengan tantangan.
Dalam stiap pijakan langkah, kuhadpi dengan kesendirian. Kadang beberapa motipasi dari teman sebagai penyemangat. Ku jalani pencarian ini, ku hadapi hidup ini dengan ke tabahan dan kehampa’an, kadang aku tersesat, bingung menentukan arah, padahal disana ada kebahiga’an, kesenangan, kecantikan, dan kemewahan. Tapi Mengapa aku masih merasa bahwa itu bukan tempat  yang aku tuju. Kulihat disana ladang penuh dengan bunga~bunga bermekaran, tanpa sedikit pun ilalang atau duri~duri yang menghadang. Semua gampang di dapatkan, smua gampang dimiliki, semua gampang di nikmati. Banyak diantara mereka yang terlena oleh keindahan dan kenikmatan itu. Namun ternyata hati ini merasa tiada pantas tuk tinggal disini. Disini ada racun yang sangat manis, ada dosa yang sangat nikmat. Hingga hati ku terketuk dan menguatkan kaki ku tuk menapaki kembali kehidupan ini. Terus melangkah menghadapi tantangan, menahan panas nya kerikil~kerikil tajam yang berserakan di sepanjang jalan. Aku yakin dengan restu serta  do’a dari orang ~ orang yang aku sayang dan aku cintai, aku akan mampu melewati semua rintangan ini.
Pernah pandangan ku menoleh pada sebuah ladang cinta. Mata ku tertuju pada sekuntum bunga, dia bukan mawar berduri, bukan pula anggrek yang licin. Bagi ku bukan sekedar bunga. Melainkah lebih. Lambaian nya indah, warna nya lembut, suara yang di timbulkan nya sangat ayu, dan embun yang melekat pada kelopak nya membuat iya bercahaya, sungguh menyilaukan mata ku. Seolah~olah ada sesuatu yang terpancar dari nya yang membuat ku hanyut dan terlena oleh keindahan nya. Kemudian aku mendekati nya dan terus mendekati nya. Aku tak perduli lagi apa yang ada di samping ku,  aku tak perduli apa yang telah aku injak, sampai aku tak perduli lagi dengan duri tajam yang menusuk. Awal nya sangat jelas dengan mata ku bahwa bunga itu di kelilingi semak berduri, namun secara tidak sadar ada perasa’an aneh datang meraba hati ku, semak itu mulai ku siangi satu per satu. Walaupu tidak gampang dan tidak mudah, tak sedikit pun ku hirau kan itu. Yang ada dalam benak ku hanyalah satu. Berada dekat agar lebih mudah dan jelas dalam memperhatikanya. Ketika sudah dekat dengan nya, aku perhatikan dengan perlahan mencoba rasakan apa yang sedang dia rasakan. Ku tepis segala hal yang ku rasa akan mengganggu ketenangan nya. berusaha membuat nya nyaman ketika berada di dekat ku. Dan kini aku telah memiliki nya. Ku jaga dia dengan sepenuh jiwa raga, ku rawat dengan siraman kasih sayang, ku buatkan pagar di sekeliling nya agar aman dari gangguan rumput~rumput liar dan benalu yang akan mengganggu nya.
Aku tidak tau, kenapa aku nekat dan sangat tertarik tuk memiliki bunga itu. Setiap kali aku memandang nya, serasa ada yang jatuh dari tubuh ku. Serasa tubuh ini ringan tiada bobot, serasa jiwa ini melayang, ahh…. Sesuatu yang benar~benar tidak bisa di ungkap kan. Aku yakin ada sesuatu hal yang membuat aku tertegun kepada nya. Dan aku yakin sesuatu itu tidak hanya terpancar dari kindahan dan ke cantikan kelopak~kelopak serta mayang nya saja. Ku akui hati ini telah di buat kagum oleh kepribadian dan ketenangan nya. Yang tidak pernah tergoda oleh kumbang ~ kumbang yang menawarkan kebahagia’an kepada nya. Yang pasti aku merasakan ada sesuatu yang indah di balik kelopak~kelopak itu yang selama ini belum pernah aku temui pada bunga mana pun.
Namun ada satu hal yang tak pernah terfikirkan oleh ku. ternyata bunga itu adalah bunga istana…! Mana mungkin sang pengembara miskin mendapatkan bunga istana yang penuh dengan gelimangan harta. Walau bunga itu mau mengarungi hidup bersama dengan ku. tapi bagaimana dengan sang raja…??? Sang raja tidak akan menyerahkan bunga itu kepada seorang pengembara yang tak jelas asal usul nya. Sang raja menginginkan seseorang dari keturunan yang sederajat. Tanpa ada tawar menawar, dia tidak ingat bahwa setiap manusia itu sama di mata allah kecuali iman dan taqwa…!!! Dengan gagah dan dengan sombong nya dia membangga ~ banggakan kasta. Tanpa perdulikan perasa’an bunga yang lagi jatuh cinta pada sang pengembara…!!! Dengan berat hati dan rasa kecewa, hati ini masih bisa terima. Justru perlakuan sang raja malah menyadarkan aku, dari mana aku berasal, dan siapalah aku hingga berani ~ berani nya mengharapkan bunga tu jadi teman dalam mengarungi bahtera kehidupan ku ini.
Untuk mu wahai bunga ku “ aku hanyalah aku, sang pengembara yang hanya mampu tuk ungkapkan segala rasa, dan aku bukan dia yang bisa memberikan janji bahagia serta membawa mu lari dari kenyata’an yang ada. Seperti yang mungkin kamu harap kan. Aku rela mengorban kan perasa’an ku demi derajat dan garis keturunan mu.   
wahai bunga ku…!! sakit memang ketika ku dengar keluh mu bahwa ada seseorang yang di perintah kan ayah mu tuk memetik mu, memang sakit, dan terasa begitu amat perih ketika mendengar keyata’an itu. Namun 1000 kali rasa itu jadi lebih baik ketika aku melihat senyum dan ketenangan mu itu adalah sesuatu yang sangat berarti bagi ku. ketentraman mu adalah buah cinta yang teramat mendekap dalam lubuk hati ku. dan aku sadar, aku harus mengalah kepada nya.  
 wahai bunga ku…!! andai aku boleh berdo’a kepada tuhan, mungkin aku akan meminta kepada nya untuk mengembalikan sang waktu, agar aku mampu mengedit perjalanan hidup ku hingga tak akan ada jalan yang bisa mengantarkan aku menuju ladang cinta yang membuat ku berjumpa dengan mu. Hingga aku tiada akan mengenal mu dan terjatuh pada lubang cinta mu. Walau memang aku akui bahwa mengenal mu, mencintai mu, memilki mu, adalah hal terindah dalm hidup ku.
Wahai bunga ku …!! Banyak lembaran buku yang telah ku telusuri, bahkan di dunia maya sana banyak sahabat yang ku mintai pendapat, sebagian dari mereka mendorong ku tuk meng akhiri segala rasa ku terhadap mu. Mereka meminta ku membuka tabir lisan tuk mengatakan padamu agar aku meng akhiri semua rasa ku tentang mu. Namun di titik yang lain, ada dorongan yang begitu kuat untuk tetap menahan segala rasa yang telah tertancap begitu dalam di lubuk hati ku .
wahai bunga ku…!! Kadang aku berfikir semua itu pasti berlalu, masa ~ masa indah sa’at tu pun pasti kan berlalu. Tapi masih ada kekuatan kah dalam diriku bila aku melupakan dan meninggalkan mu..? ada sdikit rasa takut dalam benak ku, sperti nya aku tidak akan menemukan mu dalam diri mereka ~ mereka yang lain. Sebab belum pernah aku temui bunga yang indah, anggun, elok, dan berseri sperti diri mu. Masihkah disana tuhan menciptakan bunga ~ bunga lain yang sperti diri mu…?? Yah… hanya berharap. Semoga masih ada.
Wahai bunga ku…!! Aku minta ma’af pada mu atas segala ~ gala nya karena aku telah singgah di hati mu, dan kini aku harus meninggalkan mu. Sungguh semua itu di luar kekuasa’an ku. Malam itu sebelum kau meneteskan air mata. Air mata ku terlebih dulu menetes dengan sendiri nya. Ku akui aku kecewa berat pada diriku sendiri yang tak mampu berbuat apa~apa. Ma’af kan aku jika air mata mu telah mengalir sia ~ sia hanya karena kelemahan dan kebodohan ku. Aku telah salah memilih mu, aku salah mencintai mu. Hingga aku hanya bisa membuat mu kecewa. Aku hanya bias berdo’a kepada tuhan yang maha kuasa. Hanya satu ku pinta, dengan menetes nya air mata ku juga air mata mu, tak kan sedikit pun iman kita yang ikut menetes apa lagi sampai terkikis oleh keada’an ini. Semoga tuhan selalu menetapkan iman di hati qt. semoga rahmat allah mengiringi setiap pijakan langkah ku tuk arungi perjalanan ku yang masih panjang membentang ke depan. Amien…..

~* salam sayang *~
~# putra hipensa #~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar